Ikan Hias Mati Mendadak Rugi Ratusan Juta
25 Okt 2022 10:54:57 | Dilihat 841 kali

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat nilai ekspor ikan hias Indonesia mengalami peningkatan signifikan pada periode tahun 2017-2021. Dari semula sebesar 27,6 juta dollar AS pada tahun 2017, menjadi 34,5 juta dollar AS pada tahun 2021. Nilai ekspor ikan hias terbesar didominasi oleh ikan hias air tawar yaitu sebesar 80,63% atau senilai 27,8 juta dollar AS. Selain ekspor, domestik juga memiliki pasar yang besar untuk ikan hias. Menurut KKP, peminat ikan hias domestik juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Dengan nilai tersebut membuktikan potensi Indonesia pada budidaya dan peminat/hobbies ikan hias sangat besar. Ikan hias kerap kali dipilih untuk dipelihara karena warna cerah yang menarik dan gerakan berenang yang menenangkan, tetapi bisa menakutkan dan menyedihkan ketika ikan mati tanpa alasan yang jelas.
Peristiwa kematian mendadak pada ikan hias menjadi kekhawatiran bagi pemilik kolam atau akuarium, apalagi jika jumlah ikan tidak sedikit dan bernilai puluhan hingga ratusan juta yang tentunya sangat merugikan para pemiliknya, sehingga perlu adanya antisipasi agar terhindar dari resiko fatal tersebut.
Faktor-faktor Ikan Mati Mendadak
Ikan merupakan salah satu hewan yang peka terhadap lingkungannya, perubahan yang terjadi pada media tinggalnya atau parameter air sangat mempengaruhi keberlangsungan hidup ikan hias. Pemilik ikan hias harus memahami penyebab paling umum kematian mendadak pada ikan hias.
1. Perubahan Suhu
Sebagian besar ikan dapat mentolerir kisaran suhu di dalam akuarium atau kolam, tetapi perubahan suhu yang tiba-tiba atau drastis dapat menyebabkan stres, yang akan membuat ikan lebih rentan terhadap penyakit.
2. Overfeeding
Pemberian pakan pada ikan hias harus diatur agar tidak memberikannya secara berlebihan. Semakin ikan banyak makan, kotoran yang dihasilkan akan lebih banyak pula. Kotoran ikan mengandung amonia yang dapat mengganggu kualitas air, sisa pakan juga dapat mencemari air dan mengendap di dasar kolam.
3. Perubahan Air yang Cepat
Dalam kolam atau akuarium yang sehat, seluruh parameter air perlahan diseimbangkan dengan ikan, tanaman, dan bakteri yang ada di dalamnya. Perubahan air dalam jumlah besar dengan tiba-tiba akan mengganggu parameter air tersebut.
4. Kualitas Air
Kualitas air dalam kolam atau akuarium adalah komponen kunci dalam kesehatan ikan hias. Tingkat pH, salinitas jenis air yang digunakan, efisiensi penyaringan, dan parameter kualitas air lainnya harus dijaga agar tetap optimal. Jika kualitas air buruk atau menurun maka sangat memungkinkan ikan akan mengalami kematian mendadak. Dengan mesin nanobubble dapat meningkatkan kualitas air kolam dan dapat meminimalisir penyakit pada ikan hias.
5. Kadar Oksigen Terlarut
Penyebab ikan hias mati mendadak lainnya adalah kurangnya oksigen di dalam air, apalagi jika ikan hias berjumlah banyak dan berukuran besar tentunya membutuhkan DO yang cukup. Teknologi aerasi modern Nanobubble dapat secara efektif meningkatkan kandungan DO untuk memenuhi kebutuhan oksigen ikan hias.
6. Ikan dalam keadaan stress
Penyebab ikan hias mati mendadak selanjutnya yaitu ikan dalam kondisi stress. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan ikan stres seperti kondisi air yang kurang baik, pergantian lingkungan, gangguan dari luar akuarium/kolam, nutrisi yang kurang tepat. Perhatikan juga ikan yang berperilaku berbeda dari biasanya, seperti ikan tidak aktif dan tidak nafsu makan, bisa jadi ikan dalam keadaan stress.
Teknologi Nanobubble untuk mencegah ikan mati mendadak
Nanobubble dapat meningkatkan kualitas air kolam dengan memberikan tambahan oksigen terlarut pada air yang dapat meminimalisir terjadinya stress dan penyakit pada ikan hias yang menjadi salah satu penyebab kematian mendadak pada ikan. Selain itu, meskipun kolam/akuarium cukup padat, oksigen tidak menjadi masalah karena DO yang dihasilkan oleh mesin nanobubble dapat memenuhi kebutuhan ikan hias. Pemanfaatan nanobubble pada ikan hias, membuat ikan koi menjadi lebih sehat, meningkatkan nafsu makan dan ikan menjadi lebih aktif, sehingga menghindari ikan dari resiko kematian mendadak.
(Baca Juga: Arwana Tidak Mau Makan)
Penulis : Afridha Setia Jayanti
Editor : Zakia Dwi Puspa Ramadina
Sumber:
[1] Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan. 2022. https://kkp.go.id/djpdspkp/artikel/40744-perluas-pasar-eropa-kkp-pamerkan-ikan-hias-di-ajang-internasional (diakses 17 Oktober 2022)
[2] Dari Cupang hingga Arwana, Potensi Besar Bisnis Ikan Hias Indonesia. 2021. https://katadata.co.id/muhammadridhoi/analisisdata/6035fc0516b61/dari-cupang-hingga-arwana-potensi-besar-bisnis-ikan-hias-indonesia (diakses 17 Oktober 2022)
[3] Why Do My Fish Keep Dying and How Can I Prevent It? Refers From: https://todayspet.com/blog/27793/why-do-my-fish-keep-dying-and-how-can-i-prevent-it (diakses 18 Oktober 2022)